Aku terlahir dari
keluarga yang ekonomi nya sedang tidak stabil, kebetulan aku anak pertama dari
3 bersaudara, saat itu disekolah banyak biaya yang belum terlunasi, Bapak dan
Ibu aku pun sedang bekerja keras namun tetap saja untuk biaya sekolahku kadang
mereka tidak memperdulikannya, mereka hanya peduli pada adik-adikku, terkadang
aku malu kalau setiap ulangan semester selalu saja di panggil ke kantor karena
belum bayar, tapi mau gimana lagi, uang pun aku tak punya.
Cerita ini di awali
ketika aku duduk dibangku kelas 1 SMA, saat itu kebetulan teman-teman sekelasku
pada bandel-bandel nya, aku yang tadi nya rajin belajar, sekolah, ngaji,
shalat, seketika semua kerajinanku menghilang karena terbawa oleh suasana.
Waktu hari minggu malam
teman-teman mengajakku main tanpa aku tidak tau kemana tujuannya, setelah tiba
disana ternyata aku dibawa ke tempat trek balapan motor, kata temanku kalau mau
uang banyak aku harus ikutan ngetrek motor, karena aku nggak punya motor, maka
ia pinjamkan aku motor. Kebetulan waktu SMP aku bisa mengendarai motor,
sebenarnya aku tidak yakin bisa menang, tapi karena teman-teman yang
menyemangati akhirnya aku optimis bisa memenangkan balapan motor ini. Taruhan
dari balapannya pun adalah uang, aku dipinjamkan uang oleh temanku.
Balapan liar telah
dimulai, sekitar 300 meter 1 putaran dijalanan sepi dengan disoraki oleh
teman-teman, aku dan lawan balapanku menyalakan mesin motor, dan diawali dengan
suara peluit “Pritttt” lawanku maju terlebih dahulu, dan aku mengencangkan gas
motorku ia pun aku susul dan diakhiri suara peluit lagi aku memenangkannya,
sungguh aku tak menyangka.
Aku merasa bangga bisa
menang balapan pertama kalinya. Teman-teman menghampiriku dengan membawa uang
banyak, yang meminjamkan motor bilang “kali ini kita harus merayakan kemenangan
besar ini”, sebagian berangkat untuk membeli makanan dan minuman, sedangkan aku
dan teman lainnya menunggu.
Tak lama datang mereka
membawa makanan kacang suuk, koaci, dan minuman beralkohol. Aku kaget karena
belum pernah meminumnya, tapi teman-teman memaksaku mereka bilang ini buat
penghilang semua beban yang ada di kepalaku, akhirnya aku pun terbujuk oleh
mereka. Dari malam sampai pagi aku tertawa terbahak-bahak sama mereka tanpa
ingat waktu maupun ingat orang-orang rumah.
Setelah sadar selama
beberapa jam aku dan teman-teman belum pulang, bahkan tidak sekolah karena
malas dan terasa pusing juga bekas minum-minum semalaman. Setelah kejadian
semalam aku jadi ngerasa lebih enak bolos sekolah, dibandingkan harus sekolah
belajar dan belajar, lagian belum tentu juga aku pintar. Pulang malas, sekolah
malas, mending nginap saja dirumah teman lebih asik.
Setelah 1 minggu
akhirnya aku pulang, tanpa ada sapaan dari orang rumah, aku serasa di asingkan.
Dari pada entar di omelin aku berangkat sekolah hari ini, disekolah aku dan
teman-teman di panggil sama guru BP, ia menanyakan kenapa kita tidak masuk
selama 1 minggu ini, tapi aku tidak menjawabnya hanya teman lain yang menjawab,
untungnya guru BP sedang berbaik hati cuman menasehati lalu kita pun disuruh
kembali ke kelas.
Selama dikelas aku
tidak menulis pelajaran hanya diam dan menggambar, aku lihat disekeliling kelas
terlihat ada yang berbeda disana, ada seorang perempuan berkerudung wajahnya
terlihat cerah, manis tidak seperti biasanya.
“ngapain juga aku lihat
dia, dia itu bukan tipe ku”
Dari waktu ke waktu
semakin lama aku jadi rajin sekolah karena tidak mau melewatkan hari tanpa
melihat dia. Aku ngerasa dia benar-benar perempuan yang mengagumkan bisa
membuat aku naksir sama dia, demi mengejar dia aku rela meninggalkan kehidupan
kelamku bersama teman-teman, bahkan aku menjauhi teman-teman yang sering
mengajakku bolos atau minum-minum.
Aku jadi bersyukur dan
berterima kasih sama Allah karena telah membukakan pintu hatiku melalui
perempuan berkerudung ini, aku jadi semakin rajin sekolah dan menjauhi hal-hal
yang tidak baik.
0 Response to "Masa Kelam"
Posting Komentar
komentar disini ya kawan.............?
sebelum nya terima kasih